Seuntai kisah menuntut ilmu di masa pandemi
oleh Adie Bangga, ST
Bismillah
Alhamdulillah saya bisa melanjutkan Pendidikan S2 di UGM jalur beasiswa dari Lemhannas RI. Saya langsung mendapat amanah dinas tugas belajar dari Instansi saya. Background masuk kuliah, mungkin kita semua beda-beda. Tetapi kondisi yang kita alami pandemi Covid-19 sama-sama kita rasakan. Pandemi ini menuntut kita beraktivitas belajar secara daring atau Online. Mau tidak mau, suka tidak suka harus kita legowo (nerima) atas ketentuan Allah SWT. Kita disuruh Allah untuk bijak dan mensyukurinya.
Awalnya berat, stress dan menguras otak. Setiap hari bergelut dengan laptop dan internet. Tugas rumah dan kelompok (online) yang banyak. Belum lagi koneksi internet kadang lemot, kadang putus koneksi. Maklum jaringan dari rumah (saya di Kota Malang dan belum ke Yogya). Lalu muncul perasaan marah (hati) dan pesimis menyelesaikan perkuliahan ini. Tetapi saya comeback to strong My way, bahwa saya ini dapat amanah kuliah tugas belajar beasiswa. Allah juga telah memudahkan sampai bisa kuliah di UGM. Perlahan – lahan saya mulai mengembalikan mood dan tetap enjoy. Ternyata ada hikmahnya. Mungkin Rekan2 hikmahnya lebih dari saya. Alhamdulillah saya sekarang lebih dekat dengan keluarga kecil saya dan orang tua di Malang. Banyak waktu dengan keluarga, kuliah tetap jalan sambil ditemani anak – anak dan istri. Sungguh pengalaman yang spesial.
Mari kita semua, terus menuntut ilmu pada kondisi pandemi. Hal ini bukanlah hal yang menjadikan alasan untuk berhenti di tengah jalan atau pesimis dalam belajar. Mari kita semua jadikan situasi ini menjadi situasi yang berharga untuk terus menuntut ilmu, dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga” (HR.Muslim). Hadist ini menjelaskan bahwa orang yang menuntut ilmu itu istimewa, mereka akan dimudahkan jalannya menuju surga apa lagi yang berlomba-lomba melangkahkan kaki menuju majelis-Nya.
Nama : Adie Bangga, ST
Prodi : Magister Ketahanan Nasional
TTL : Serang, 9 September 1985
Alamat Rmh : Jl. Kolonel Sugiono IV/ 32 Malang, Jatim
Instansi : Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang
Seuntai kisah menuntut ilmu di masa pandemi
oleh Risnaliyah Nuriil Tadersi
UGM adalah Universitas yg tidak pernah saya impikan, Belajar di UGM adalah hal yang tidak pernah saya duga, Teknik Geologi adalah Jurusan yg tidak pernah saya inginkan, Air Tanah adalah konsentrasi yg tidak pernah ada di pikiran saya.
Jauh sebelum saya menginjakkan kaki di Jogja, jauh sebelum saya menuntut ilmu di UGM, Jauh sebelum saya mendalami Air Tanah Ada kegagalan yg berkali-kali saya Rasakan. Entah itu dalam mencari kerja, atau mencari Universitas yg saya inginkan.
Tp singkat cerita, karena kegagalan itulah yg skg membawa saya pada Tahap menjadi Mahasiswa Lagi. Ketika Itu saya hanya percaya, Bahwa suatu saat Allah akan menempatkan saya di tempat Terbaik menurutNya. Saya hanya percaya, sekalipun saya merasa sulit dan tidak sanggup, namun jika Allah Ridho maka saya bisa melewati nya. Tidak ada niat lain di awal, selain niat saya mendalami Air Tanah adalah karena di daerah saya masih kurang penelitian tentng Air Tanah, apalagi banyak penambang ilegal yg tidak bertanggung jawab, sehingga menyebabkan air terkontaminasi. Itu saja niat awal saya kuliah dengan mengambil konsentrasi Air Tanah.
September 2020 adalah awal saya memulai Kuliah, Kuliah Secara Online bagi saya adalah hal yang baru. Tp dari awal saya punya keyakinan bahwa, Belajar di Masa Pandemi bukanlah suatu penghalang untuk saya terus berkomunikasi, belajar, dan berkenalan dgn orglain, justru keadaan inilah yg membuat kita mempunyai kebiasaan baru, keadaan ini lah yg membuat saya harus berpikir kreatif, belajar sabar, dan menerima keadaan dengn lapangan dada. Bukan berarti tidak ada kendala, bukan berarti tidak sulit, bukan berarti tidak ada masalah. Namun apapun itu, saya adalah sebaik²nya pengontrol apa yg saya rasakan.
Untukmu yg sedang menuntut ilmu, Sabar saja, karena Allah adalah sebaik²nya penentu kehidupan. Jalani saja, dengan lapang dada, Sampai ini semua adalah alasan kamu untuk terus tersenyum dan bertahan 🙂
Risnaliyah Nuriil Tadersi
Mahasiswi S2 Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM
Seuntai kisah menuntut ilmu di masa pandemi
oleh Sylvia Nailuvary
Pendidikan bagi saya merupakan kunci keberhasilan dimasa depan, karena bagi saya tanpa pendidikan hidup serasa tidak punya arah. Bicara soal masalah pendidikan, saya merupakan salah satu orang yang sangat ambisius dalam menempuh pendidikan. Karena Meskipun dalam lingkungan yang kurang mendukung serta kondisi ekonomi yang pas-pasan, namun saya tetap memiliki semangat untuk terus berjuang. Bulan Agustus 2020, Alhamdulillah saya dinyatakan lulus di pascasarjana UGM dan dalam proses perjalanan ini saya harus siap dengan kondisi pembelajaran secara online. Akhirnya sempat merasa resah, gelisah, galau, tidak nyaman, dan masih banyak kegalauan yang lain yang membuat hati dan pikiran terkadang terasa gundah. Apalagi saya termasuk orang yang gaptek (gagap teknologi). Kendala lainnya juga dikarenakan daerah saya untuk jangkauan jaringan yang kurang stabil, kemudian agar bisa mendapatkan jaringan yang baik, maka saya harus ke kecamatan dengan menempuh waktu 30 menit, itu terkadang membuat saya lelah. Apalagi dikecamatan itu, saya harus mencari tempat-tempat yang bisa saya gunakan untuk kuliah. Jujur, saya pernah ingin sampai berhenti kuliah karena kondisi yang terus menerus seperti itu dan tidak hanya itu terkadang kondisi lainnya yang kadang mengalami masalah, hingga sering membuat saya kurang nyaman dalam menerima pembelajaran.
Soal menanggulangi permasalahan yang telah terjadi, itu memang tidak butuh waktu singkat, semua butuh kesabaran, meningkatkan jiwa emosional yang tangguh, dan terus belajar mandiri serta mengusahakan untuk terus happy dalam menerima pembelajaran yang didapat, merupakan jalan pintas untuk menghadapi online learning di masa pandemi saat ini. Memang terkadang rasa semangat yang semakin berkurang, malas yang sering menyelimuti diri, membuat kondisi belajar menurun. Apalagi dari segi sarana prasarana yang kurang memadai, itu benar-benar membuat seseorang pasti tidak nyaman dalam menjalankan pendidikan. Hal itu juga saya rasakan dalam proses pendidikan saat ini. Namun, harus kita sadari hal-hal tersebut itu wajar, karena manusia pasti mengalami up down dalam hidupnya, apalagi dalam menempuh pendidikan. Namun percayalah bahwa segala kesulitan pasti ada kemudahan. Keep spirit..
Sylvia Nailuvary
Magister MPT, UGM ganjil 2020
Seuntai Kisah Menuntut Ilmu Di Masa Pandemi
oleh Syafriana Sitorus
Kisahku
Tentang
IKHLAS dan MENGIKHLASKAN
Siapa sangka, bakalan menuntut ilmu disituasi seperti ini
MUDAH? Tentu Tidak
Karena
Covid19 tidak pernah masuk dalam Frame Rencana Hidup Ku
Namun
Dari Situasi ini Aku belajar banyak hal
Saat ALLAH putar 180 derajat rencanaku.
Saat itulah
KEIKHLASANKU diuji.
Akhir Tahun 2019, semua pekerjaan sebagai “asisten” di Universitas Sumatera Utara ku selesaikan. Amanah-amanah lainnya pun aku selesaikan (takut akan menghambat tim-tim dilapangan jika tidak bisa koordinasi dan komunikasi seperti biasanya). Selain itu, Jarak antara kampungku ke Universitas tujuan ini tidaklah DEKAT.
Tahun 2020, aku berangkat ke Yogyakarta. Sudah pamitan dengan keluarga dan rekan-rekan di kampus. Bahkan orangtuaku mengantarkanku ke Bandara Kualanamu. Bahkan, persiapan lainnya pun sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.
(Kalo diceritain bakalan panjang banget ini)
INTINYA PLAN INI GAGAL
PANDEMI COVID19 PUN DATANG
Namun, aku yakin.
Ini RENCANA INDAH Dari-NYA.
Selama ini, dalam setiap Do’a – Do’a ku, Aku meminta untuk selalu dituntun dan dipermudah dalam segala urusan.
AKU HARUS KULIAH DARING Selama Pandemi
DIMANAPUN dan KAPANPUN
Kenapa seperti itu?
Pertengahan tahun 2020, AKU dapat amanah di NGO
Aku harus terbiasa belajar BERJAM-JAM di depan Laptop / Handphone.
Belum lagi jika berada di Desa, susahnya sinyal membuatku sering ketinggalan.
Malamnya Aku akan nonton video dan baca lagi serta review bahan perkuliahan.
Apalagi MUAL-MUAL kalo lagi PERJALANAN
Pinjam KANTOR DESA buat UJIAN
KETINGGALAN QUIZ.
DAN LAINNYA (Alhamdulillah field coordinator, project officer, MEL officer, Logistic Officer, WASH and Health Campaign Officer, CCTP Officer).
HIKMAHNYA
Bisa terlibat DALAM PENANGANAN COVID19 di Lapangan
SELAIN ITU
Aku bertemu dengan “lingkaran pertemanan” yang LUAR BIASA.
Selalu mendukung disituasi apapun. MBA IKA, PRIMA, MBA FEBY, MB DEWI, RAHMAT DAN MAS WANDA.
“Selalu ADA disaat SUKA dan DUKA”.
Dan
HIKMAH LAINNYA YANG BISA DIJADIKAN PENGALAMAN.
Saat itulah Aku benar-benar merasa IKHLAS.
Syafriana Sitorus
Ba’da Isya, 25 Maret 2021
Biodata Singkat Penulis
Nama : Syafriana Sitorus
Tempat, Tanggal Lahir : Tanjungbalai, 1 Juli 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Mahasiswa Pascasarjana IKM – FKKMK UGM Tahun 2020
Tinggi, Berat Badan : 155 cm, 47kg
Hobbi : Menulis dan Public Speaking
Alamat : Jalan Dr.Sumarsono No.39 Kel.Merdeka Kec. Medan Baru Medan
No.Hp : 085276166828
E-mail : syafrianasitorus@gmail.com
Instagram : @sitorussyafriana